Pemalang, 6 Mei 2025 – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Pemalang memulai pelaksanaan Ujian Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025 dengan pendekatan digital yang inovatif. Ujian yang berlangsung mulai tanggal 5 hingga 10 Mei 2025 ini menggunakan sistem Android dan platform Google Form sebagai sarana utama pelaksanaan, menandai langkah maju madrasah ini dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam dunia pendidikan dasar.
Hari pertama pelaksanaan ujian, Senin (5/5), berlangsung dengan lancar dan penuh semangat dari para siswa. Sebanyak 5 ruang ujian disiapkan dengan kapasitas rata-rata 20 peserta di setiap ruang. Pelaksanaan ujian ini juga diawasi secara ketat oleh para pengawas yang sudah ditunjuk, dengan 1 orang pengawas di setiap ruangan. Total peserta yang mengikuti ujian hari pertama ini mencapai 97 siswa.
Sebelum pelaksanaan ujian dimulai, seluruh peserta mendapatkan pembekalan teknis dan motivasi dari Bapak Ahmad Hisyam, selaku Kepala MIN 2 Pemalang. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya kejujuran, disiplin, dan kesiapan mental dalam menghadapi ujian. Ia juga mengingatkan agar para siswa menjaga kondisi fisik serta mematuhi tata tertib ujian demi kelancaran bersama.
“Ujian ini bukan hanya menguji pengetahuan kalian, tetapi juga karakter dan kedisiplinan. Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menunjukkan kemampuan terbaik kalian,” ujar Bapak Ahmad Hisyam dalam sambutannya di halaman madrasah sebelum para siswa memasuki ruang ujian.
Setelah pembekalan, para siswa diarahkan menuju ruangan masing-masing. Proses masuk ruang berlangsung tertib, dengan pengawasan dan pendampingan dari guru serta panitia ujian. Setiap siswa membawa perangkat Android masing-masing yang sudah dipastikan terkoneksi dengan jaringan internet yang stabil. Ujian dilaksanakan melalui Google Form yang telah disiapkan oleh panitia, dengan sistem soal yang dirancang sedemikian rupa agar tidak mudah untuk disalin atau dibagikan.
Monitoring pelaksanaan hari pertama dilakukan langsung oleh Bapak Muhsinin, selaku pengawas madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Pemalang. Dalam kunjungannya, beliau meninjau kesiapan teknis dan kondisi ruang ujian, serta memberikan apresiasi atas inisiatif digital yang diambil oleh MIN 2 Pemalang.
“Ini adalah langkah besar dalam dunia pendidikan madrasah, khususnya di tingkat MI. Penggunaan teknologi dalam ujian seperti ini mendorong madrasah untuk lebih siap menghadapi tantangan pendidikan modern. Saya sangat mengapresiasi upaya MIN 2 Pemalang yang sudah berani mengambil langkah ini,” tutur Bapak Muhsinin setelah memantau dua ruangan ujian.
Beliau juga menyampaikan bahwa penggunaan sistem Android dan Google Form memberikan banyak keuntungan, antara lain efisiensi waktu, kemudahan dalam rekap nilai, dan pengurangan penggunaan kertas yang berarti turut mendukung gerakan ramah lingkungan di lingkungan madrasah.
Pelaksanaan ujian berbasis digital ini tentu bukan tanpa tantangan. Tim panitia ujian yang terdiri dari guru dan staf tata usaha sudah mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk menyediakan perangkat cadangan dan jaringan Wi-Fi tambahan untuk mengantisipasi kendala teknis. Para siswa juga sudah mendapatkan pelatihan dan simulasi ujian beberapa minggu sebelumnya agar terbiasa menggunakan perangkat Android dan mengisi soal melalui Google Form.
Salah satu pengawas ruang, mengungkapkan bahwa para siswa terlihat cukup tenang dan mampu mengikuti arahan dengan baik. “Alhamdulillah, anak-anak bisa menyesuaikan diri. Mereka rata-rata sudah terbiasa dengan penggunaan perangkat Android karena memang sebelumnya sudah sering digunakan dalam pembelajaran harian. Kami juga berjaga-jaga jika ada kendala, dan sejauh ini semua berjalan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa siswa mengungkapkan antusiasme mereka terhadap sistem ujian berbasis Android ini. “Lebih seru, Bu. Kita jadi bisa fokus lihat soal di layar dan langsung klik jawabannya. Tidak ribet harus bolak-balik kertas,” ujar salah satu peserta ujian dari ruang 3. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh siswa lainnya, yang merasa bahwa ujian ini membuatnya merasa seperti sedang mengikuti tes online profesional.
Orang tua siswa juga menyambut baik pelaksanaan ujian berbasis digital ini. Banyak yang mengapresiasi pihak madrasah yang terus berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar dan evaluasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. “Kami bangga anak kami bisa belajar teknologi sejak dini. Ini adalah bekal penting untuk masa depan mereka,” ujar Siti, salah satu wali murid.
Ketua panitia ujian, Bapak Mohamad Taep, menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian akan berlangsung selama 6 hari dengan mata pelajaran yang diujikan meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Arab. Setiap hari, siswa akan mengerjakan 1 sampai 2 mata pelajaran dengan durasi waktu antara 60 hingga 90 menit, tergantung pada jumlah dan tingkat kesulitan soal.
Bapak Agus juga menambahkan bahwa keamanan data dan nilai sangat dijaga. “Kami sudah menyinkronkan Google Form dengan Google Spreadsheet yang hanya bisa diakses oleh tim khusus penilai. Semua nilai nantinya akan direkap secara otomatis sehingga mempercepat proses penilaian dan pelaporan hasil ujian,” jelasnya.
Dengan pelaksanaan ujian berbasis Android dan Google Form ini, MIN 2 Pemalang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan membekali siswa dengan keterampilan abad 21. Di tengah tantangan transformasi digital di dunia pendidikan, madrasah ini berhasil menjadi salah satu pelopor dalam penerapan teknologi ujian di tingkat dasar.
Kegiatan ujian dijadwalkan akan selesai pada hari Sabtu, 10 Mei 2025. Pihak madrasah berharap semua siswa dapat mengikuti ujian dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan. Evaluasi pasca-ujian juga akan dilakukan untuk mengetahui efektivitas sistem ini serta perbaikan ke depan.
Dengan terselenggaranya ujian berbasis teknologi ini, MIN 2 Pemalang tidak hanya menunjukkan kesiapan teknis, tetapi juga kesiapan mental dan budaya kerja dari seluruh elemen sekolah — mulai dari siswa, guru, hingga staf dan pengawas. Sebuah lompatan besar bagi pendidikan madrasah di Kabupaten Pemalang, yang patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi madrasah lain di seluruh Indonesia.
Panitia UM MIN 2 Pemalang