Kegiatan Manasik Haji Kelas 5 MIN 2 Pemalang Tahun 2023: Pembelajaran CTL dalam Materi Fikih Haji dan Umroh

Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu. Salah satu jenis pendidikan yang memiliki nilai spiritual tinggi adalah pendidikan agama. Dalam rangka memberikan pemahaman yang mendalam tentang ibadah haji dan umroh kepada siswa-siswa Kelas 5 MIN 2 Pemalang, pada hari Sabtu, 11 Maret 2023, dilaksanakan kegiatan Manasik Haji dengan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) di Fatimatus Zahro Semarang.

Kegiatan Manasik Haji merupakan salah satu metode yang efektif dalam memberikan pemahaman kepada siswa tentang rukun-rukun, tata cara, dan hikmah dari ibadah haji dan umroh. Dalam pendekatan CTL, pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas dengan teori-teori yang diajarkan, namun juga melibatkan pengalaman langsung dan kontekstual di luar kelas.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan sambutan dari kepala sekolah dan pengajar Fikih. Para siswa yang telah berpakaian serba putih dengan seragam haji duduk dengan khidmat di aula. Mereka bersemangat untuk memulai perjalanan pembelajaran yang unik ini.

Pembelajaran dimulai dengan penyampaian materi haji dan umroh oleh pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sehingga mereka dapat mengikuti dengan baik. Penggunaan multimedia seperti gambar dan video juga digunakan untuk memperjelas penjelasan materi.

Setelah penyampaian materi, siswa-siswa diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan simulasi. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan masing-masing kelompok diberikan tugas untuk merencanakan perjalanan haji dan umroh. Tugas ini melibatkan penggunaan keterampilan pemecahan masalah, komunikasi, dan kerjasama antar siswa.

Setiap kelompok harus merencanakan rute perjalanan, mencari informasi tentang tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah, serta menyiapkan anggaran yang dibutuhkan. Dalam prosesnya, siswa diajak untuk berdiskusi, melakukan penelitian, dan menggali informasi melalui buku, internet, dan sumber lainnya.

Kegiatan Manasik Haji juga melibatkan peran aktif dari para siswa. Mereka diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman keluarga atau orang terdekat yang telah melaksanakan ibadah haji atau umroh. Para siswa sangat antusias dan bersemangat untuk berbagi cerita serta belajar dari pengalaman tersebut.

Selama kegiatan Manasik Haji, para siswa juga diajak untuk melakukan praktek tata cara ibadah haji dan umroh. Mereka diberikan kesempatan untuk berlatih melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf seperti yang dilakukan saat ibadah haji dan umroh sesungguhnya. Proses ini memungkinkan siswa untuk lebih memahami dan menghayati makna dari setiap gerakan dalam ibadah tersebut.

Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya persiapan fisik dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh. Mereka diberikan pengetahuan tentang perlengkapan yang harus dipersiapkan, persyaratan kesehatan, serta pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan selama perjalanan.

Pembelajaran CTL dalam kegiatan Manasik Haji memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan. Mereka belajar bekerja dalam kelompok, berkomunikasi secara efektif, melakukan riset, dan memecahkan masalah. Selain itu, kegiatan ini juga mengembangkan sikap religius, rasa saling menghormati, dan kepedulian terhadap sesama.

Dalam kegiatan Manasik Haji ini, para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis tentang haji dan umroh, tetapi juga pengalaman langsung yang mendalam. Mereka belajar melalui pengalaman nyata, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan melihat aplikasi praktis dari materi yang dipelajari. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi siswa.

Selain itu, kegiatan Manasik Haji juga membantu siswa untuk memahami pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diajak untuk merenungkan makna dari ibadah haji dan umroh, serta memahami pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Melalui kegiatan Manasik Haji dengan pendekatan pembelajaran CTL, siswa-siswa Kelas 5 MIN 2 Pemalang mendapatkan pengalaman yang berharga dalam memahami ibadah haji dan umroh. Mereka belajar bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga sebagai pelaku dalam merencanakan, berlatih, dan menghayati ibadah tersebut. Diharapkan, pengalaman ini dapat menjadi landasan kuat bagi mereka untuk menjalankan ibadah haji dan umroh dengan penuh kesadaran dan keikhlasan di masa depan.

Dalam kesimpulan, kegiatan Manasik Haji Kelas 5 MIN 2 Pemalang Tahun 2023 dengan pendekatan pembelajaran CTL di Fatimatus Zahro Semarang memberikan pengalaman belajar yang unik dan mendalam bagi siswa-siswa. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada teori dan penjelasan di dalam kelas, tetapi juga melibatkan pengalaman langsung, interaksi antar siswa, dan kunjungan ke tempat-tempat terkait.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *